Rangkaian Kata 

Ruang Bercerita

Rangkaian Kata 

Sore angin bertiup pelan seolah ingin membisikkan kata, kata yang selalu ditangkap oleh yang dituju, kata yang selalu disimpan dalam hati dan menggores pesan "Akupun merasakan ketika angin menitip pesan"

Senja tersenyum perlahan, pesona pagi seolah tak dilihat apalagi kehangatan siang, membuat ingin bersembunyi, begitu senja datang semua menyambut dengan senyum ceria, berbondong-bondong menatap senja seolah ingin mengucapkan terimakasih

Angin menyampaikan pesan hanya boleh disimpan di lubuk hati, dijaga jangan sampai terucap, semburan kata yang tak bisa ditarik kembali, tersenyum itu lebih baik

Aku masih mendengar doa yang sama yang dilantunkan pelan seolah hanya bumi yang boleh mendengar, meski pelan percayalah langit akan mendengar bisikan doa yang terucap

Berdoalah untuk kebaikan semua makhluk karena doa yang diucapkan akan kembali pada sang pendoa, jaga ucapan dari sumpah serapah, tahan diri biar tak terucap kata yang sama 

Rangkaian kata yang tertulis adalah kata yang dipetik dari hembusan angin yang selalu memberi pesan, menangkap pesan angin yang selalu membuat terjaga dan waspada 

Angin memang tak terlihat, tetapi terasa, begitupun cinta seperti udara yang tak terlihat, dapat merasakan cinta itu ada dan selalu ada, tak perlu kata-kata yang menyembur dari mulut cukup merasakan dan dirasakan dengan pembuktian perubahan

Cinta itu tak bisa diungkapkan mengapa dan kenapa, karena cinta itu tak bersyarat jangan pernah mengatakan, mengapa merpati berbulu putih dan mengapa burung gagak berbulu hitam, semua sudah ada ketentuannya diluar nalar manusia

Aku selalu bertanya, mengapa para pujangga cinta selalu mengelu-elukan senja? Bukankah pagi lebih segar dari senja? Bukankah siang lebih tegar dari senja? Bukankah malam terkenal dengan pesonanya? 

Aku suka warna malam dengan misterinya, seperti sepasang mata yang selalu menatap penuh misteri, matamu adalah hitamku dan hitammu adalah mataku

Rangkaian kata selalu terucap dalam diam dengan diam akan saling merasakan begitu sempurnanya dunia.

 

ADSN1919

 

 Kembali

Halaman
1

 © 2020-2023 - Apriani1919.com. All rights reserved

Rumah Fiksi 1919
Rumah Fiksi 1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

2 komentar untuk "Rangkaian Kata "

  1. Selalu keren dan penuh makna👍 semoga sehat selalu mbak Din..🤝

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mas Warkasa telah mampir dan mensuport 🙏🙏 sehat selalu dimanapun berada🙏

      Hapus

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

DomaiNesia
Template Blogger Terbaik Rekomendasi