Sekilas Tentang Stadion Bima Kota Cirebon
Sekilas Tentang Stadion Bima Kota Cirebon
Akifitas di Stadion Bima Kota Cirebon
Setiap Minggu saya selalu olahraga di Stadion Bima, salah satu Stadion kebanggaan masyarakat Kota Cirebon. Sewaktu saya kuliah tahun 1993 awal menginjakan kaki ke stadion Bima, suasana sangat sepi dan jarang orang berolahraga, semakin kesini kesadaran masyarakat Kota Cirebon untuk berolahraga semakin besar. Bisa dipastikan setiap hari Minggu banyak masyarakat yang berolahraga baik di Stadion Bima 1 maupun di lapangan Bima 2.
Dulu hanya sedikit yang rutin berolahraga di sore hari, sekarang semakin banyak. Hampir setiap hari di Stadion Bima banyak yang berolahraga.
Bisa dibayangkan ketika banyak aktivitas di Stadion Bima, pasti pedagang berdatangan, dulu para pedagang baru sedikit dan hanya hari Minggu saja, sekarang setiap hari para pedagang berjualan bahkan mendirikan lapak layaknya rumah berdinding papan dan bilik.
Para pedagang pengguna motor memenuhi jalanan Bima bahkan sampai ke Stadion tempat orang berolahraga, Masyarakat yang berolahraga kesulitan berjalan karena sesak dengan para pedagang layaknya pasar tumpah.
Karena tidak nyaman dan terganggu dengan para pedagang yang berjualan sampai ke tengah jalan, saya lebih memilih berolahraga di lapangan Bima 2, hanya sayangnya bila musim panas sepatu kotor penuh debu, karena masih tanah berbeda dengan Stadion Bima 1. Kalau Lapangan Bima 2 seperti di Gasibu Bandung lebih nyaman dan semangat berolahraga lagi. Hehehe.
Jujur saja saya terkaget-kaget ketika sedang berolahraga di Stadion Bima, banyak Satpol PP sedang memberikan wejangan pada para pedagang dan para pedagang mengikuti instruksi satpol PP untuk menepikan lapaknya supaya tidak menggangu masyarakat yang sedang berolahraga.
Tadi pagi setelah senam tera di komplek, saya lanjut olahraga di Stadion Bima, saya senang sekali karena jalanan tempat olahraga sudah tidak terganggu lapak para pedagang, mereka tertib berdagang di sebelah kanan di luar jalan, Alhamdulillah gebrakan pak Walikota dirasakan oleh masyarakat.
Selesai berolahraga saya biasanya membeli jamu, susu kedelai, ayam goreng, jajanan pasar, buah-buahan dan lain-lain, pokoknya untuk stok makanan beberapa hari hehehe.
Setelah merasakan perubahan yang lebih baik, saya jadi penasaran dengan sejarah Stadion Bima dan saya mencari informasi dari beberapa bahan bacaan dan saya bagikan pada para pembaca setia blog saya.
Sejarah Stadion Bima
Stadion Bima, dibangun pada tahun 1972 dan resmi dibuka pada masa yang sama, adalah stadion sepak bola ikonik di Cirebon, Jawa Barat . Dinamai menurut tokoh pewayangan Bhima—simbol kekuatan dan kejujuran—stadion ini mencerminkan semangat lokal dalam olahraga .
Pada 24 Oktober 2019, aset stadion yang sebelumnya dimiliki Pertamina dan dikelola oleh pemerintah pusat secara resmi dihibahkan ke Pemerintah Kota Cirebon melalui perjanjian hibah . Luas tanah stadion mencapai 161.193 m², dengan nilai aset yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 472,9 miliar (diperkirakan dapat mencapai Rp 800 miliar jika dinilai pasar).
Stadion Bima mampu menampung hingga 15.000 penonton . Beberapa klub sepak bola pernah menggunakan stadion ini sebagai markas, di antaranya:
1. PSIT Cirebon (didirikan 1934)
2. PSGJ (PS Gunung Jati) Cirebon
3. Mataram Indocement (PS Indocement) dan tim Galatama seperti Bintang Timur Jakarta pernah bertanding di sini .
Stadion juga pernah menjadi tuan rumah berbagai turnamen, termasuk PON dan laga eksibisi melawan klub Swedia Osters IF saat peresmian .
Lebih dari sekadar venue olahraga, Stadion Bima berfungsi sebagai ruang publik multifungsi. Masyarakat sering memakai tempat ini untuk jogging, berkumpul, pentas seni, pengajian, maupun acara komunitas lainnya . Bahkan disebut sebagai “alun-alun olahraga,” terutama di akhir pekan .
Tantangan & Dinamika Pengelolaan
Stadion Bima Kota Cirebon










1. Polemik Penyewaan & Pengelolaan
Pada 2025, penyewaan stadion kepada Bina Sentra Football Academy memicu kontroversi. DPRD Cirebon menilai perjanjian tersebut tidak prosedural dan ilegal, sehingga meminta pembatalan atau proses ulang secara sah . KNPI bahkan menyuarakan penolakan melalui aksi publik simbolik di Balai Kota .
2. Usulan Profesionalisasi
Pemkot Cirebon berencana membentuk BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) untuk mengelola stadion secara profesional, dengan studi banding ke GBK sebagai referensi pengelolaan modern dan produktif .
Beberapa pihak mendorong pengembangan Stadion Bima sebagai sport center berstandar nasional, yang bisa menjadi pusat olahraga sekaligus pusat ekonomi dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) . Pemerintah juga sempat mempertimbangkan penghibahan sebagian lahan untuk pengembangan kampus Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati), khususnya untuk fasilitas kedokteran dan asrama, dengan dukungan dari LMAN dan KPKNL .
Stadion Bima adalah saksi bisu sejarah olahraga dan kebersamaan komunitas di Cirebon. Dengan langkah revitalisasi yang matang dan pengelolaan transparan, stadion ini bisa kembali bersinar sebagai ikon kota dan pusat aktivitas masyarakat.
Harapan saya sebagai salah satu masyarakat Kota Cirebon dan pengguna fasilitas di Stadion Bima merasa bangga dengan perubahan ke arah yang lebih baik semoga bukan gebrakan sesaat.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembaca, mohon maaf apabila ada kekeliruan.