Aku Ingin

Ruang Bercerita

Aku Ingin

Seandainya  berada di  pesawahan dikelilingi pegunungan dengan kicauan burung dan gemericik suara air, aku akan berlama-lama di tempat itu, menghirup udara pegunungan nan sejuk.

Aku ingin menepi sejenak dari keramaian yang mengelilingi selama ini, dada terasa sesak ingin berteriak di tengah keheningan alam, biar teriakanku menyatu dengan alam. berada di keheningan yang selama ini aku rindukan, bersama bersembunyi di tengah hutan bersahabat dengan alam.

Sesaat aku ingin menjauh dari kebisingan, menjauh dari tatapan-tatapan tajam, menjauh dari belenggu-belenggu yang mengikat kakiku, menjauh dari tuntutan-tuntutan yang mengikatku. Mengertilah, bawalah aku menjauh dari tengah-tengah duri yang membuat luka.

Lelah teramat lelah, harus dijalani. Kuatkan diri ini menghadapi kehidupan dunia terkadang dirasa tak bersahabat.

Pintu gerbang dihadapan, sebentar lagi akan terlewati. Perjalanan bebatuan terasa melelahkan, tetap harus dihadapi melewati segala rintangan terus berjalan dan tetap bersama berjalan.

Dulu mata-mata itu terasa tajam, dengan gigi-gigi bertaring menyeringai, kuku-kuku runcing pertontonkan menciutkan yang melihat.

 

Perlahan semua menghilang berganti senyuman. Genggaman jemari semakin erat, mengokohkan jalan anak manusia.

Menghirup sejuknya udara dengan kicauan burung, semilir angin mengusap wajah, ah indahnya dunia bila dijalani dengan keikhlasan.

 


ADSN1919

 

 Kembali

Halaman
1

 © 2020-2023 - Apriani1919.com. All rights reserved

Rumah Fiksi 1919
Rumah Fiksi 1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

4 komentar untuk "Aku Ingin"

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

DomaiNesia
Template Blogger Terbaik Rekomendasi