Jangan Takut Menulis

Jangan Takut Untuk Mulai Menulis


'Menulislah dengan merdeka'

'Jangan takut salah ketika kita menulis'

'Kita penulis terbaik minimal untuk diri sendiri'


kata-kata yang diucapkan oleh seorang narasumber ketika saya mengikuti kelas menulis. Kata-kata itu menjadi penyemangat untuk saya kembali menulis.

Jujur saja dari kecil saya penyendiri, lebih aman dan damai ketika berada di kamar. Saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya pada orang lain karena takut ditertawakan. Pelampiasan saya adalah menulis di buku Diary, disitu saya bebas menulis apa saja, rasa tidak suka dan rasa suka. Tapi karena takut dibaca orang lain, sering tulisan di lembaran kertas itu saya robek dan saya buang ke tempat sampah.

Semua tulisan saya simpan sendiri baik puisi atau cerpen, waktu SD saya paling senang pelajaran mengarang sampai kertas folio penuh depan dan  belakang.

Kenapa saya menceritakan masa kecil saya dan diary? karena saya tau tapi bukan sok tau ya, diantara teman-teman pasti ada yang  suka curhat ke diary, ayo jujur, pasti ada, menurut saya lanjutkan karena dengan menulis diary tulisan kita terasah. Kalau ada yang suka curhat lewat menulis puisi itu keren juga, daripada kita marah-marah ga jelas lebih baik nulis. Hehehe

Menulis itu tidak sulit sebenarnya, tapi pikiran sendiri yang membuat sulit, karena apa? Karena takut salah dan tidak sesuai teori, menurut saya teori urutan terakhir, yang penting ada kemauan menulis dulu, tulis apa yang kita rasakan, apakah rasa sedih, kecewa, senang, galau atau jatuh cinta. Biasanya kalau orang jatuh cinta atau putus cinta banyak yang jadi pujangga dadakan, tapi masalahnya apa kita harus jatuh cinta dulu baru mulai menulis? Tidaklah.

Menurut saya anggap tulisan itu seperti adonan, mau kita apakan adonan itu, mau kita biarkan atau kita olah menjadi makanan yang enak. Ingat ya, chef yang handal juga mengalami berpuluh-puluh kali kegagalan dalam membuat resep makanan, tapi karena mereka pantang menyerah dan terus berusaha akhirnya dapat resep untuk masakan atau resep kue yang enak.

Adonan dan tulisan hubungannya apa? Menurut saya ada, coba kita asal nulis tidak pake rasa, tidak akan sampai ke pembaca, dan kalau sudah selesai menulis, kita baca dan baca lagi karena setelah kita baca ulang akan ketemu di mana kalimat yang tidak cocok, bisa kita kurangi atau kita tambahkan. Seumpama adonan kue bila kurang gula kita tambahkan gula, ingin buat kue enak kita tambah susu atau coklat, ingin adonan seadanya tinggal kita goreng atau kukus, begitupun dengan tulisan. Menurut saya semua tulisan bagus asal tuntas menulisnya. Gimana mau disebut bagus kalau menulis tidak tuntas dan tidak bisa dinikmati orang lain.

Biasakan tulis yang kita lihat dan rasakan, melihat mawar merekah, tulis bunga mawar sedang merekah dihinggapi lebah, tambahkan juga kenapa mawar tumbuh subur apa karena dirawat pemiliknya atau tidak, bisa berkembang menulis tentang pemilih bunga mawar apakah perempuan muda atau nenek-nenek, intinya dari kita hanya melihat bunga mawar bisa berkembang pada pemiliknya, jenis kelamin dan lain-lain, ingat adonan ada ditangan kita.

Jangan hanya berfikir kapan mulai menulis, ambil pulpen dan kertas tulislah mulai dari sekarang.

Salam Literasi

ADSN1919

Catatan: tayang di Kompasiana
Apriani1919
Apriani1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam karena itu membuat aku tiada secara perlahan

Posting Komentar untuk "Jangan Takut Menulis"

DomaiNesia
Template Blogger Terbaik Rekomendasi